Kisah Pemuda Nyleneh Part 9 ( Tak Ada Periuk..Nasi Bungkus Sapu Tangan Jadilah)
Rabu, 29 Agustus 2012
0
komentar
Tak Ada Periuk..Nasi Bungkus Sapu Tangan Jadilah
Sesuai penempatan, mengharuskan Pemuda Nyleneh menjalani takdirnya berkeliling di sepanjang Kalsel sampai dengan perbatasan menggunakan mobil box bersama si supir.
Hari demi hari waktu begitu membunuh segala macam perasaannya untuk dicinta dan mencintai pujaan hatinya...hati dan pikirannya begitu penuh dengan target distribusi, target efective call dan omzet yang harus diembannya setiap bulannya...kasihan/
Hanya satu hal yang paling bisa menghiburnya saat harus mengunjungi toko2 yang berada agak masuk di pedalaman pasar di pinggir sungai yang mau tidak mau harus ditempuhnya bersama si sopir dengan menggunakan perahu bermotor maupun mobil box inventaris perusahaan.
Banyak hal alami maupun yang bernuansa supranatural yang mungkin tidak ditemuinya di Jawa, pulau kelahirannya.Atau cerita orang gak jelas tentang mitos di pedalaman.
Semua kejadian apapun selalu ditanggapi Pemuda Nyleneh dengan biasa saja sesederhana pikiran dan hatinya/
Pada suatu malam selesai perjalanan cukup melelahkan di perbatasan Kalteng, Pemuda Nyleneh dan supirnya berniat balik ke banjarmasin setelah sebelumnya beristirahat cukup lama di sebuah desa di pelosok.Suatu hal yang biasa bagi mereka berdua menghabiskan malam di perjalanan dan mungkin malam itu malam paling apes...
Tak bisa diramal dan diduga, ban mobil bocor di jalanan hutan...apes senter juga kebetulan ketinggalan di hotel seminggu kemarin.
Akhirnya dengan bantuan nyala korek api gas si sopir extra kerja keras mengganti dengan ban cadangan. Setelah satu jam barulah ban cadangan bisa dipasang.bukan pada gelapnya malam yang bikin pikiran was was,tapi dalam kondisi seperti itu yang paling dikhawatirkan cuman satu..ular.Jadi selama supir mengganti ban si Pemuda Nyleneh sering sering melihat ke belakang atau ke samping...takut ular juga nie orang.
Satu jam bersimbah keringat bikin perut keduanya keroncongan,buka box mobil lupa bawa mie dan alat masak(kompor parafin).Hanya ada sebungkus plastik beras yang lama ditaruh si sopir tiap kali perjalanan kanvas.
Tak guna berputus asa,si sopir mengambil beras itu dan mencuci sekedarnya dengan air mineral.setelah itu dibasahinya dua lembar saputangan milik dia dan si Pemuda Nyleneh,kemudian membungkus beras itu dalam dua lembar sapu tangan.
Dengan cekatan si supir menggali tanah dan memasukkan dua bungkus nasi yang terbungkus kain sapu tangan itu.diraihnya beberapa ranting kayu kering di hutan dan membakarnya dengan cepat di atas gundukan tanah yang berisi dua nasi bungkus ala saputangan.
Pemuda Nyleneh mengernyitkan dahi dan berpikir ...Hebat juga nie si sopir, ada aja akalnya buat ngisi perut lapar..weleh weleh.
Setengah jam berselang, si supir memberi isyarat bahwa nasi bungkus udah matang,segeralah dia membongkar gundukan tanah itu menjumput 2 nasi bungkus itu dengan telunjuk dan ibu jarinya(maklum masih panas..)/
Tanpa banyak cakap si supir langsung menghidangkan nasi bungkus di depan si Pemuda Nyleneh,..."Ayo mas dicoba aja,pasti enak kok.
Saking laparnya si Pemuda langsung menyantap nasi bungkus itu dan memakan dengan lahapnya sambil terus terheran,..Kok bisa Ya???
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kisah Pemuda Nyleneh Part 9 ( Tak Ada Periuk..Nasi Bungkus Sapu Tangan Jadilah)
Ditulis oleh Global Com
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://internetmodem.blogspot.com/2012/08/kisah-pemuda-nyleneh-part-9-tak-ada.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Global Com
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar