|
makam Dewi Andong Sari |
Menulis dan berkelana dari satu daerah ke daerah lain mungkin sebuah
hobi bagi saya di luar kesibukan saya sebagai
teknisi komputer dan
perakit antena penguat sinyal modem.
Menyusuri dan menelusuri suatu jejak ..menerobos pekatnya hutan atau hanya sekedar berdiam diri di atas batu besar sambil melihat hamparan sawah atau rimbunan semak dan pepohonan dari atas bukit bahkan memberi satu ketenangan yang tak bisa tergantikan oleh sehamparan uang di atas beberapa lembar kain usang.
Begitu kerasnya tekad saya untuk menahan batin dan langkah kaki saya untuk tidak berkelana dan menjelajah justeru membuat dada saya sesak dan ribuan mili liter keringat justeru membasahi sekujur tubuh...aneh.
Sampai akhirnya mata saya tergerak untuk melihat sebuah bukit yang bisa dilihat dengan jelas dari sebuah dusun di perbatasan Kalitengah dan Ngimbang.
Ya...rupanya perhatian saya lebih tertuju ke arah sebuah bukit di Desa Cancing...sebuah desa di kecamatan Ngimbang.Bukit nan asri di mana jenasah Nyai Dewi Andong Sari. Ibunda Mahapatih Gajah Mada disemayamkan.
Dengan menaiki motor kesayangan...kususuri jalan setapak di tengah sawah dan masuk ke dalam hutan.
|
jalan setapak menuju bukit cancing |
Selama kurang lebih setengah jam...akhirnya sampailah saya di bukit nan asri itu..yang lebih dikenal dengan
Makam Gunung Ratu.
|
kompleks makam gunung ratu |
Bukit yang cukup sejuk karena dinaungi oleh beberapa pohon jati dan beringin yang batangnya besar dan daun-daunnya sangat rindang. Tepat diatas bukit terdapat bangunan yang mirip padepokan yang disalah satu bangunan tersebut terdapat
Makam Dewi Andong Sari yang merupakan
ibunda dari mahapatih Gajah Mada.
Bukit ini secara geografis terletak di Desa Cancing, Kecamatan Ngimbang, Lamongan.
Cukup mudah ditempuh dari jalan beraspal bila anda datang dengan beraneka macam tujuan bersifat instan (anda bisa tafsirkan sendiri maksudnya). Tetapi bila anda seorang petualang dan pengelana sejati anda bisa menuju lokasi ini melalui jalan hutan dari Waduk Gondang melewati beberapa dusun di desa Kalitengah, Sugio, Lamongan.
Kondisi jalan meski di tengah hutan jati sudah lebih baik daripada setahun kemarin.
Kalo anda ingin tahu jalan hutan dari Waduk Gondang menuju Desa Cancing, anda bisa baca postingan saya di sini
|
tangga menuju makam Nyai Dewi Andong Sari |
Kunaiki tangga setapak demi setapak yang berusaha kuhitung dengan kekuatan logika (menurut cerita dari masyarakat setempat, tidak ada orang yang dengan tepat menghitung jumlah anak tangga yang menuju ke atas bukit tersebut).Tapi nyatanya terbukti juga jumlah anak tangga yang kuhitung mulai dari bawah ke atas...dan pada saat saya turun...jumlahnya tak pernah tepat...entah kenapa. Mungkin karena butuh napas dan logika yang seimbang untuk menghitung juntaian anak tangga seperti menaiki punggung sebuah naga raksasa...weleh.
Tidak butuh waktu berapa lama...akhirnya sampailah diriku di
Makam Nyai Dewi Andong Sari (Ibunda Mahapatih Gajah Mada). Suasana cukup asri dan sejuk dan bangunan kelihatan cukup terawat karena memang sehari-hari ada seorang juru kunci (kuncen) yang bertugas memelihara kebersihan lokasi sekitar makam.
Ada banguanan induk makam
Nyai Dewi Andong Sari dan tidak jauh dari situ ada makam
Kucing CondroMowo dan
Garangan Putih...hewan peliharaan Nyai selama masih hidup dan setia menemani sampai akhir hayat.
|
bangunan makam Nyai Dewi Andong Sari Ibunda Mahapatih Gajah Mada |
|
makam kucing CondroMowo |
|
makam Garangan Putih |
Juga terlihat balai balai kecil untuk tempat tamu berkunjung...seperti terlihat pada foto di bawah...
|
balai tamu makam gunung ratu |
|
Anak Kecil Merapal Mantera |
Banyak pengunjung yang datang ke kompleks makam Gunung Ratu dengan tujuan beraneka macam..tapi bagi saya itu adalah pilihan individu masing-masing.
Kekaguman saya terhadap profil seorang
Gajah Mada dan sepak terjangnya dalam sejarah Pemerintahan
Kerajaan Majapahit itulah yang mendorong batin dan langkah kaki saya ke arah bukit nan asri ini.
Seperti halnya legenda
Si Mahesa Jenar telik sandi Demak yang berhasil lolos dalam kondisi di manapun dan apapun aral rintang yang menghadang..membunuh musuh sedikit-dikitnya tetapi mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.
Tak terasa sudah satu jam saya berada di puncak bukit kompleks gunung ratu ini,..ada saatnya saya harus balik kembali masuk hutan lagi...menyusuri jalan setapak di tengah hutan jati menuju ke arah
Waduk Gondang, Sugio, Lamongan.
Saya memang lebih suka ke Surabaya lewat jalur alternatif ini daripada melewati kecamatan
Ngimbang,Lamongan.
Demikian pengalaman saya
menelusuri Situs Makam Gunung Ratu(Nyai Dewi Andong Sari)
Kalau anda ingin tahu riwayat/sejarah siapa sebenarnya
Nyai Dewi Andong Sari dan apa hubungannya dengan
Pemerintahan Kerajaan Majapahit, tunggu postingan saya berikutnya ya..